5 WISATA RELIGI MADURA: BERAPA BIAYA PAKET PERJALANANYA ?
Selasa, 12 Juni 2018
BIAYA PAKET WISATA RELIGI MADURA,
PAKET WISATA RELIGI MADURA,
WISATA RELIGI MADURA
Edit
Madura
bisa di bilang pulau santrinya Jawa Timur. Disini, anda bisa menemukan ratusan
pondok pesantren, anak-anak pergi mengaji di sore hari. Memang terkesan udik, namun
cara hidup ini justru membawa ketenangan. Sedikit menjauh dari hiruk pikuk
modernitas yang membawa manusia pada keterasingan. Dan hidup yang membosankan.
Manusia jaman now yang tak pernah bisa menemukan siapa dirinya. Sebab hidup di
kontrol pada waktu yang pasti, fixed, terlalu sibuk. Di tekan dengan beragam
tugas yang sebetulnya tak pernah benar-benar mereka sukai.
TEMPAT WISATA RELIGI MADURA |
Roda
berputar seperti itu, dan mereka semakin jauh dari sang pencipta. Tepat di
titik ini, anda harus merengkuh nimatnya mendekati Tuhan. Hal paling sederhana
yang bisa di lakukan adalah ziarah.
Tujuan
ziarah di Madura cukup banyak dan beragam. Namun ada beberapa tempat wisata
religi yang seharusnya anda kunjungi. Setidaknya sekali seumur hidup. Dan ini
review kami.
Wisata Religi di Madura
1.
Makam Syaikhona Kholil
Warga
Nahdliyyin (NU) mengenalnya sebagai Mbah Kholil. Bisa di bilang, beliau adalah
salah satu nama wali madura yang paling sering di kirimi doa saat jamaah. Mbah
Kholil merupakan guru dari pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari. Makamnya terletak di
dalam masjid Desa Mertajasah Kabupaten Bangkalan.
Kabupaten ini memang terkenal metode pengajaran yang
nyeleneh. Jadi disini, proses belajar tidak hanya dilakukan di pesantren.
Kadang pelajaran diberikan sambil berjalan mengelilingi Kota Bangkalan, kadang
dibawah pohon, dipinggir sungai atau di atas bukit. Jadi anda sekarang mungkin
bisa menebak kenapa Gus Dur seunik itu.
Mencapai
Bangkalan tidak sulit, sebab ia termasuk kabupaten yang paling dekat dengan
Surabaya. Jadi untuk urusan transportasi akan tersedia setiap waktu. Makam Muhammad Syaikhona Kholil sangat ramai
dikunjungi, apalagi di hari-hari menjelang puasa. Oleh sebab itu, pastikan anda
datang di momen yang pas.
Selain Mbah Kolil, makam waliyullah lain di Madura yang bisa
dikunjungi adalah makam Syekh
Yusuf Talango. Namun rutenya cukup sulit sebab pengunjung harus menyeberang
sekitar 15 menit dari pelabuhan Kalianget yang terletak di ujung Timur Madura.
Ada juga wisata religi Sunan Cendana. Makam keramat ini memang tidak seterkenal
Makam Mbah Kholil, namu tidak ada salahnya berkunjung kesini sebab jaraknya
cukup dekat dengan Makam Syaikhona Kholil.
2. Batu Ampar
Batu
Ampar juga menjadi bukti bagaimana produsen garam
ini sangat menghormati dan menjadikan sosok para kyai yang pernah hidup di masa
lampau sebagai panutan. Di lokasi ini, di makamkan 6 makam aulia atau wali
Allah seperti Syekh Abdul Manan (Bujuk
Kosambi), Syekh Basyaniyah (Bujuk Tumpeng), Syekh Abu Syamsudin (Bujuk
Lattong), Syekh Husen, Syekh Moh. Romli dan Syekh Damanhuri. Jadi lokasi
termasuk komplek makam.
Pasaren Batu Ampar ini sangat disucikan oleh masyarakat Madura.
Bahkan dianggap setara dengan makam para Wali Songo. Batu Ampar sendiri berasal
dari Bahasa Madura yaitu “Bato” yang berarti batu dan “Ampar” yang berarti
berserakan namun teratur. Berada di makam, anda akan merasakan hawa sejuk yang
luar biasa. Pemdandangan indah dikitari perbukitan. Pun, fasilitas yang
disediakan juga sangat memadai. Musala yang terawat, penginapan, kamar mandi
umum dan tempat parkir yang cukup luas.
Makam
keramat Batu Ampar ini berada di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten
Pamekasan. Kira-kira sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Pamekasan. Yang cukup
disayangkan mungkin hanya akses transportasi umum ke lokasi tersebut tidak
banyak pilihan. Apalagi jika sudah mulai maghrib, kami pastikan anda serasa
menuju dunia lain.
Cara terbaik
untuk mencapai tempat ini adalah dengan membawa kendaraan pribadi atau menyewa
travel di Surabaya. Kami menyediakan travel Surabaya ke Madura dengan kualitas
prima yang menjamin wisata religi anda lebih berkesan. Menuju Batu Ampar, di sepanjang kiri-kanan jalan, anda akan menjumpai ada
banyak penjual aneka souvenir dan oleh-oleh khas Madura semisal batik tulis dan
rengginang lorjuk.
3. Asta Tinggi
Bukan hanya makam suci dari ulama besar yang di muliakan, pesarean para
raja dan keluarganya pun tak luput dari kunjungan religi. Alasanya jelas,
masyarakat Madura terpukau dengan kharisma pemimpïn. Mereka sepenuhnya yakin
jika para raja yang diagungkan tersebut tidak akan sembarangan menabrakan
dokarnya ke tiang bendera.
Jika anda sudah bosen melihat tingkat pemimpin sekarang, cobalah datang
ke Asta tinggi. Kawasan
ini terletak di dataran tinggi bukit Kebon Agung Sumenep. Penataan makam dan
pintu gerbangnya sangat artistik. Itu adalah cerminan cita rasa seni yang
tinggi. Gambaran pemimpin yang berkelas, mirip Soekarno yang mengagumi lukisan
Raden Patah.
Secara
etimologis, Asta Tinggi bisa di artikan sebagai makam yang tinggi. Penamaan ini
berdasar letak makam yang berada di puncak bukit. Jadi kami rasa, nama ini
dipakai hanya untuk mempermudah penyebutan saja.
Makam pertama
di tempat ini dihuni oleh R.Mas Pangeran Anggadipa, seorang adipati. Awalnya
makam ini, hanya rimba belantara dan batuan terjal. Kemudian di pugar semasa
pemerintahan Pangeran dan berlanjut hingga era Panembahan Notokusumo. Sekarang
makam ini memiliki 3 kubah di bangunan sebelah barat dan satu di bangunan
timur.
4. Aeng Matah Ebuh (Air Mata Ibu)
Jika di
Sumenep ada Asta tinggi, di Bangkalan ada makam para raja dengan sebutan air
matah ebuh. Lokasinya tak jauh dari Makam Syaikhona Kholil, tepatnya di
kecamatan Arosbaya.
Sejarah
makam ini tak lepas dari cerita romantis seorang wanita yang lagi long distance
dengan suaminya. Wanita tersebut merupakan seorang ratu bernama Syarifah Ambami
istri dari Raden Praseno. Dan memang saat itu sang raja lebih sering berada dan
menghabiskan waktunya di Mataram. Jarak Madura ke Mataram yang berada di Jawa
tengah memang cukup jauh untuk ukuran manusia jaman old.
Dan
beban rindu itulah yang membuat sang ratu bersemedi. Memohon agar keturunannya
kelak sampai pada tujuh turunan, dapat ditakdirkan untuk menjadi penguasa
pemerintahan di Madura. Nabi Hidir pun memberi kabar bahwa semua doanya akan di
kabulkan. Namun yang terjadi? Raden Praseno marah. Beliau protes kenapa hanya
tujuh turunan. Mungkin di pikirnya tujuh turunan sedikit banget ya pembaca.
Dari
sini Syarifah pun kadang merasa sedih. Ia terus menangis. Air mata tersebut
lantas membanjiri tempat itu, dan menjadi sumber mata air. Masyarakat pun
percaya, Sumber mata itu dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Namun
menurut kami jangan. Niatkanlah berwisata religi hanya untuk mengenang jasa
mereka yang telah meninggal. Ambilah pelajaran dari ketaatan ratu Syarifah yang
tanpa lelah menunggu Raden Praseno.
Ah,
seandainya saat itu ada smartphone. Tinggal WA Akcaya travel, pastilah mereka
dapat selalu bersama-sama.
7. Masjid Agung dan Keraton Sumenep
Masjid
Agung dan Keraton Sumenep bisa dibilang satu kompleks karena jaraknya yang
sangat dekat. Letak masjid bernuansa Tiongkok ini tepat di jantung Kota
Sumenep. Ia berdiri tegak di sebelah barat alun alun. Sedangkan keraton sumenep
terletak di timur alun-alun kota. Tata kota macam ini memang sudah umum
dijumpai di kota-kota di Pulau Jawa.
Masjid
ini dibangun setelah pembangunan Kraton Sumenep, sebagai inisiatif dari Adipati
Sumenep, Pangeran Natakusuma I. Dari sini sebetulnya kita bisa melihat
bagaimana pengayoman para Raja di Madura terhadap agam Islam. Hal ini jualah
yang membuat Islam di Madura cukup kental. Efeknya kita bisa melihat sekarang,
Madura menjadi salah satu kunjungan ziarah.
Dan kalau
berkunjung ke sumenep, anda dapat dengan mudah memudahkan masjid dan keraton
ini. Angkutan umum juga lalu lalang melewati jalan di area tersebut.
Paket wisata religi madura : berapa biayanya ?
Jika
anda ingin memesan paket wisata religi di Madura dengan biaya yang terjangkau
silahkan hubungi akcaya travel. Kami memberikan pelayanan semaksimal mungkin
agar wisata religi anda berjalan dengan khusuk. Berminat? WA saja klik WA-082233363446
0 Response to "5 WISATA RELIGI MADURA: BERAPA BIAYA PAKET PERJALANANYA ?"
Posting Komentar